Minggu, 13 September 2009

Derita Penukar Uang, di Bulan Ramadhan


Hari Rabu (9/9), pukul 11.45.
Di Jalan Pasar Turi di dekat
Tugu pahlawan, banyak orang
yang berebut konsumen untuk
menawarkan jasa penukaran
uang yang lagi marak
di Bulan Suci Ramadhan.
“Setiap ada Pengguna motor
Atau mobil yang berhenti, kami
langsung menawarkan uang,”
tutur salah satu seorang
penukar uang itu.
Seorang pengendara motor yang berhenti di jalan Pasar Turi untuk menukarkan uang.

SURABAYA, TMMB - Di Bulan Ramadhan ini banyak cara yang dilakukan sebagian masyarakat surabaya untuk mencari rejeki, antara lain dengan melakukan pekerjaan dalam bidang jasa. Pekerjaan yang dimaksud itu adalah penukaran uang receh yang sekarang ini musim dilakukan orang untuk mencari rejeki. Ditengah-tengah teriknya sinar matahari di jalan Pasar Turi surabaya, Suyono (26) warga Kapasan ini yang berangkat dari rumah jam 08.00 pagi harus rela menahan panasnya sinar matahari untuk menunggu konsumen yang ingin menukarkan uang. Pekerjaan ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan keluarga saat lebaran nanti. Keuntungan yang dihasilkan tidak banyak, 5 ribu setiap transaksi 1 mata uang. Itu pun tidak pasti keuntungan yang didapatkan, karena Suyono mengambil dari pengempul uang setiap harinya berbeda harga. Suyono terpaksa mengambil uang eceran dari para pengempul uang, ini dikarenakan tudak mempunyai kerabat atau teman yang bekerja di bank indonesia. Pekerjaan yang dilakoni Suyono ini tidak mudah, harus melawan teriknya sinar matahari dan juga suka duka yang dialaminya. Sukanya “laris, kemudian senang karena laku dan dukanya sering diperlakukan seenaknya oleh pembeli setiap menawar, dianggap uang palsu juga pernah,” kata Suyono. Selain itu banyak lagi yang dialmi oleh sebagian orang yang bekerja sebagai penukara uang, harus berebut pembeli dengan dengan penukar uang lainnya setiap ada yang datang untuk menukarkan uang. Pengertian antara penukar uang benar-benar juga diperhitungkan karena jika tidak pasti ada masalah yang timbul, bukan hasil yang didapat. Kata Suyono, “ jika memiliki pelanggan, saya tidak perlu ngotot untuk berebut pembeli”. Uang yang tidak laku untuk dijual ke pembeli, saat mendekati lebaran atau saat lebaran nanti diobral, ini dikarenakan uang itu tidak habis dan supaya modal yang sudah dikeluarkan tidak rugi banyak.

Nama : Rahardian H. Putra – 51408061 – TMMB - A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar