Sabtu, 12 September 2009

Penukar Uang di Sekeliling Tugu Pahlawan





Surabaya, Petra Post (12/9)
Uang pecahan 2000 yang baru membuat para masyarakat Surabaya tertarik untuk bekerja sebagai penukar uang. Di sekeliling tugu pahlawan yang biasanya banyak penjual makanan atau minuman, di bulan puasa ini justru banyak sekali jasa penukar uang yang berdiri di pinggir trotoar dan menawarkan uang-uang yang masih baru dan didapat dari bank. Banyak juga orang yang tertarik untuk melihat dan menawar uang tersebut. Kebanyakan dari para penukar uang tersebut bekerja sebagai penukar uang hanya sebagai pekerjaan sampingan di bulan puasa. Salah satu dari penukar uang yang bernama Bapak Doel mengaku bekerja sebagai penukar uang ini hanya pekerjaan sampingan saja, karena di bulan puasa ini, pekerjaannya sebagai tukang batu diliburkan, dan untuk menambah penghasilan dan memberi nafkah keluarganya di bulan puasa ini, Bapak Doel berinisiatif untuk bekerja sebagai penukar uang.

Bapak Doel yang baru 5 hari bekerja sebagai penukar uang ini mengatakan kalau ia mendapat uang yang untuk ditukarkan dengan harga yang lebih tinggi tersebut dari temannya yang pertamakali menukar uangnya di bank. Untuk uang pecahan 2000 rupiah sebanyak 50 lembar, Bapak Doel menjual seharga 120.000 rupiah. Tetapi Bapak Doel hanya mendapatkan keuntungan sebesar 10.000 rupiah untuk penjualan itu. Per harinya, Bapak Doel bisa mendapatkan penghasilan sebesar 30.000 sampai 50.000 rupiah. Bapak Doel mengaku, uang tersebut tidak sebesar gajinya sebagai tukang batu yang sudah ia jalani selama 15 tahun. Gaji Bapak Doel sebagai tukang batu adalah 60.000 rupiah per harinya. Demi memberi nafkah keluarganya di bulan puasa ini karena pekerjaannya sebagai tukang batu libur, Bapak Doel rela berpanas-panasan di samping Tugu Pahlawan dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang untuk mendapatkan uang dari hasil menukar uang baru tersebut.

Lokasi di samping Tugu Pahlawan itu dipilih oleh Bapak Doel karena menurutnya di lokasi tersebut para penukar uang tidak seramai di lokasi lainnya, sehingga Bapak Doel berharap banyak orang yang mau menukarkan uang di lokasinya. Selama bulan puasa ini juga dapat dilihat penukar uang di daerah tugu pahlawan ini juga semakin meningkat. Bapak Doel yang sudah berusia 48 tahun ini juga mengatakan kalau teman-temannya yang lain bahkan ada yang sudah bekerja selama 1 bulan sebagai penukar uang yang hasilnya tidak menentu tersebut. Pekerjaan sebagai penukar uang ini belakangan memang sedang heboh sejak keluarnya pecahan uang 2000 rupiah. Pertamakali uang tersebut keluar, para penukar uang menjualnya dengan harga yang termasuk mahal. Untuk mendapatkan 80 lembar uang pecahan 2000 rupiah yang seharusnya bernilai 160.000 rupiah, para penukar uang menjualnya dengan harga 200.000 rupiah. Selain pecahan 2000 rupiah, para penukar uang juga menjual pecahan 1000 rupiah, 5000 rupiah, dan 10.000 rupiah. Mungkin saja dengan keuntungan yang seperti itu, banyak orang yang ingin bekerja sebagai penukar uang, dan juga semakin banyak orang yang tertarik untuk membeli uang yang masih baru tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar