Minggu, 13 September 2009

Peran Museum Sepuluh November di Monumen Tugu Pahlawan


Surabaya merupakan kota yang bersejarah bagi kemerdekaan bangsa Indonesia, di kota inilah terjadi pertempuran antara arek-arek Suroboyo melawan tentara sekutu demi mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih bangsa ini. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 10 November 1945, yang sekarang diperingati sebagai Hari Pahlawan. Hal ini lah yang menjadikan Surabaya disebut sebagai kota Pahlawan. Dan untuk memperingati peristiwa yang sering disebut sebagai Pertempuran 10 November 1945 itu, pada tanggal 10 November 1951 dibangun lah monumen setinggi 45 meter, yaitu Tugu Pahlawan. Dibangun di tengah kota di atas lahan seluas 2,5 hektar, Tugu pahlawan sudah seharusnya menjadi salah satu kebanggaan warga Surabaya atas sejarah kota mereka.
Selain tugu di sana juga terdapat Museum Sepuluh November, yang berisi koleksi benda-benda bersejarah bagi kemerdekaan. Sehingga selain melihat tugu, masyarakat juga bisa diingatkan kembali oleh sejarah kemerdekaan bangsa melalui museum ini. Kehadiran museum ini sendiri diharapkan menjadi pelengkap bagi pelestarian sejarah bangsa Indonesia di kota Surabaya. Pengunjung akan disuguhi oleh banyak barang-barang yang menjadi saksi perjuangan kemerdekaan. Di ruang utama museum terdapat patung yang menggambarkan perjuangan rakyat Surabaya dalam pertempuran, di sekelilingnya juga terdapat foto-foto tentang profil Surabaya pada saat awal kemerdekaan dan juga ilustrasi pada saat warga Surabaya mendengarkan pidato dari Bung Tomo di radio. Memasuki lantai dua banyak dipajang senjata yang dipakai dalam perjuangan rakyat Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan, terdapat naskah asli ultimatum yang dikeluarkan tentara Sekutu kepada rakyat Surabaya, dan juga terdapat beberapa ruangan yang di dalamnya berisi diorama beberapa peristiwa penting kemerdekaan.
Namun jika dibandingkan dengan luas ruangan, koleksi-koleksi yang ada agaknya masih terasa longgar. Beberapa sudut di dalam museum juga hanya dihiasi oleh cermin besar. Sehingga untuk melihat keseluruhan koleksi museum hanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit. Fasilitas yang ada cukup bagus, terdapat lift dan juga tangga eskalator yang dapat memudahkan pengunjung dalam mengelilingi museum, namun fasilitas-fasilitas tersebut sepertinya tidak selalu dapat digunakan, seperti pada saat penulis mengunjungi tempat ini, fasilitas-fasilitas tersebut tidak dapat digunakan. Pengunjung pada saat itu juga bisa dikatakan sepi, hanya ada sekitar 40 pengunjung dan kira-kira 85% nya merupakan mahasiswa UK Petra yang sengaja datang untuk memenuhi tugas kuliah. Menurut seorang petugas penjaga museum yang sempat penulis wawancarai, koleksi-koleksi yang ada memang perlu ditambah lagi. Dalam memenuhi perannya juga sebagai pembangkit semangat kemerdekaan bagi masyarakat umum, Museum Sepuluh November seharusnya dapat menjadi daya tarik yang kuat bagi seluruh rakyat khususnya warga Surabaya. Penambahan koleksi dan beberapa fasilitas pendukung lainnya mungkin juga akan menjadi peningkatan daya tarik tersendiri bagi Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh November. Museum juga dapat menjadikan masyarakat semakin mengerti dan dekat dengan sejarah berdirinya bangsa mereka. Sehingga melalui tugu ini dan juga museum yang menarik, akan juga dapat menambah semangat nasionalisme dan persatuan bagi bangsa Indonesia. (andry,51408036)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar